Hidup ini merupakan sebuah siklus yang akan terus berputar. Terkadang kita tidak tahu apakah hari ini nasib kita akan berada diatas atau dibawah.
Setiap individu tentu saja membutuhkan suntikan untuk memotivasi agar energy yang sedang gundah tetap bisa berlanjut dengan semangat.
Dibawah ini ada 2 buah cerita yang akan memotivasi anda dalam menjalani kehidupan.
Jalan Menuju Sukses
Seorang anak muda bertanya kepada gurunya. Ia bertanya, “Guru, bisakah kau tunjukkan dimana jala menuju sukses?”
Sang guru terdiam sejenak tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Ia lalu menunjuk kea rah sebuah jalan.
Anak itu segera berlari menyusuri jalan yang ditunjukkan oleh gurunya. Ia tak mau membuang-buang waktu lagi untuk meraih kesuksesan.
Setelah beberapa saat melangkah, tiba-tiba ia berseru “Ha! Ini jalan buntu!” dan memang benar didepannya berdiri sebuah tembok besar yang mengunci jalan.
Ia lalu kebingungan dan berfikir mungkin aku salah mengerti maksud guru. Ia lalu kembali ke hadapan gurunya untuk bertanya sekali lagi.
“Guru, yang manakah jalan menuju sukses?” sang guru tetap menunjuk arah yang sama dan anak itu kembali kea rah itu lagi.
Namun yang ia temui tetap saja sebuah tembok besar yang menutupinya. Ia berfikir guru pasti hanya bercanda. Dan ia merasa dipermainkan.
Dengan rasa emosi dan marah, ia kembali menemui sang guru. “Guru, aku sudah menuruti petunjukmu. Namun, yang aku temui adalah jalan buntu. Aku tanyakan sekali lagi padamu, yang manakah jalan menuju sukses? Kau jangan hanya menunjukkan jari saja, bicaralah!”
Sang guru akhirnya berbicara, disanalah jalan menuju sukses. Hanya beberapa langkah saja di balik tembok itu.
Siapa bilang tembok itu adalah tujuan akhir?
Air Yang Pahit
Ada seorang tua bijak yang didatangi oleh seorang pemuda yang sedang menghadapi masalah. Tanpa membuang waktu, pemuda itu langsung menceritakan semua masalahnya.
Pak tua hanya mendengar dengan seksama, ia lalu mengambil segenggam serbuk pahit dan meminta anak muda itu mengambil segelas air.
Ditaburkan serbuk pahit itu ke dalam gelas & diaduk perlahan. “Coba minum ini, katakan bagaimana rasanya?” ujar pak tua. “Pahit sekali..” jawab pemuda itu.
Pak tua tersenyum lalu mengajak pemuda itu untuk berjalan ke tepi danau di belakang rumahnya. Mereka berjalan berdampingan & sampai ke tepi danau yang tenang.
Sampai disana, pak tua kembali menaburkan serbuk pahit ke danau dan dengan sepotong kayu ia mengaduknya. “Coba ambil air dari danau itu & minumlah”
Saat si pemuda meneguk air itu, pak tua bertanya lagi, “Bagaimana rasanya?” “Segar…” sahut si pemuda.
“Apakah kamu merasakan pahit di dlm air itu?” Tanya pak tua itu. “Tidak….” Sahut pemuda. Pak tua itu tertawa sambil berkata
“Anak muda…”
Dengarkan baik2, pahitnya kehidupan sama sperti segenggam serbuk pahit ini, tak lebih tak kurang. Jumlah dan rasa pahitnya pun sama & mmg akan tetap sama.
Tapi “INGAT..” kepahitan yg kita rasakan sangat tergantung dari wadah yg kita miliki. Jadi, saat kita merasakan kepahitan & kegagalan dlm hidup, hanya ada satu yg kita dapat lakukan:
“Luaskan & perbesar kapasitas hatimu untuk menampung setiap kepahitan itu” Hati kita adalah wadah tersebut.
Jangan jadikan hati kita seperti gelas, tapi buatlah hati kita seperti danau yg besar & mampu menampung setiap kepahitan itu dan merubahnya menjadi kesegaran dan kedamaian.
Itulah 2 cerita motivasi yang bisa kalian baca agar tetap semangat dalam menjalani kehidupan sehari-hari.